ad art ansor pdf

Eval u ati o n o f Un d er g r ad u ate An ato my F l i p p ed L ab o r ato r y S essi o n s. P . E ansor, M. B arbeau. W est ern Uni versi t y, Canada. Ab o ve: Madeline Norris present her post er at t he A merican A ssociat ion of A nat omist s A nnual Meet ing in O rlando, F lorida. AD ART : Anggaran Dasar/ Anggaran Rumah Tangga DEPAG : Departemen Agama DPR : Dewan Perwakilan Rakyat DPRGR : Dewan Perwakilan Rakyat Gotong Royong G30S : Gerakan Tiga puluh September GOLKAR : Golongan Karya GP ANSOR : Gerakan Pemuda Ansor GUPPI : Gabungan Usaha Perbaikan Pendidikan Indonesia HMI : Himpunan Mahasiswa Islam GPAnsor Gelar Pelatihan Kepemimpinan Dasar, Di Ikuti PAC Se-Rohil . 16 Oktober 2021, 04:32 WIB. Ratusan Santri PDF Al-Hidayah Singgahan Ikuti Ujian Akhir Standar Nasional. 13 Maret 2021, 09:39 WIB. Menjelang MUNAS PERADI 2020 AD/ART diduga sengaja di Ubah. Berita Popular. 14 Juni 2020, 23:10 WIB. Located5 miles from Damnoen Saduak Floating Market, Phor Kub Mae Homestay has accommodations with free bikes, a garden and a shared kitchen for your convenience. Free WiFi is available. Fitted with a patio, the units offer air conditioning and feature a flat-screen TV and a private bathroom with shower and slippers. JAKARTA- Politisi senior Amien Rais resmi memperkenalkan Partai Ummat. Partai baru yang dibentukknya itu akan diisi mantan petinggi KPK hingga mantan panglima TNI. Amien Rais mengumumkan nama partai baru melalui akun YouTube Amienraisofficial pada Kamis 1 Oktober 2020 pukul 12.00 WIB. PERPUSTAKAANDIGITAL SMAN 46 JAKARTA menerbitkan PENCOBA 2 pada 2021-11-08. Bacalah versi online PENCOBA 2 tersebut. Download semua halaman 1-15. KajianQonun Asasi dan Bedah AD/ART NU, Mengawali Rangkaian Pekan Hari Santri (HSN) 2019 Keluarga Besar Nahdlatul Ulama Kota Sukabumi Kota Sukabumi (13/10/2019) Bertempat di Gedung Dakwah PCNU Kota ADART (Kongres Nasional Fisioterapi Indonesia XIII Yogyakarta) Pedoman Tata Naskah Perkumpulan Fisioterapi Indonesia ; PDF - Peraturan Menteri Kesehatan No 80 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Pekerjaan dan Praktik Fisioterapis; PDF - Peraturan Menteri Kesehatan No 65 Tahun 2015 tentang Standar Pelayanan Fisioterapi Inthe context of Indonesia, a number of researchers have studied certain exegesis works 6 such as those written by Saleh Darat, 7 Nawawi Bantani, 8 Hamka, 9 Hasbi Ash-Shiddieqy, 10 Abdul Halim Conla Legge di Bilancio 2022 (Legge 30 dicembre 2021, n. 234, art. 1, commi 191-216) è stata emanata la Riforma degli Ammortizzatori sociali e, quindi, della disciplina contenuta nel D.Lgs. 14 settembre 2015, n. 148.. La Riforma ha ampliato la platea dei beneficiari del sostegno al reddito in costanza di rapporto di lavoro, includendo tutti i dipendenti, anche con una minima anzianità di . on 16 January 2020. Hits 1982 PERATURAN DASAR GERAKAN PEMUDA ANSOR MUKADIMAH Bahwa sesungguhnya generasi muda Indonesia sebagai penerus cita-cita perjuangan bangsa dan sumber insani bagi pembangunan nasional, perlu senantiasa meningkatkan pembinaan dan pengembangan dirinya, untuk menjadi kader bangsa yang tangguh, yang memiliki wawasan kebangsaan yang luas dan utuh, yang bertaqwa kepada Allah SWT, berilmu, berketrampilan dan berakhlaq mulia. Bahwa sesungguhnya kelahiran dan perjuangan Gerakan Pemuda Ansor merupakan bagian yang tak terpisahkan dari upaya dan cita-cita Nahdlatul Ulama untuk berkhidmat kepada perjuangan bangsa dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia menuju terwujudnya masyarakat yang demokratis, adil, makmur dan sejahtera berdasarkan ajaran Islam Ahlussunnah wal Jama’ah. Bahwa cita-cita perjuangan bangsa Indonesia dan upaya-upaya pembangunan nasional hanya bisa terwujud secara utuh dan berkelanjutan bila seluruh komponen bangsa serta potensi yang ada, termasuk generasi muda, mampu berperan aktif. Menyadari bahwa dengan tuntunan ajaran Islam Ahlussunnah wal Jama’ah generasi muda Indonesia yang terhimpun dalam Gerakan Pemuda Ansor akan senantiasa memperoleh semangat kultural dan spiritual yang berakar pada nilai-nilai budaya bangsa yang luhur. Atas dasar pemikiran tersebut, dengan ini disusunlah Peraturan Dasar dan Peraturan Rumah Tangga Gerakan Pemuda Ansor sebagai berikut BAB I NAMA, WAKTU DAN TEMPAT KEDUDUKAN Pasal 1 Organisasi ini pada awalnya bernama Gerakan Pemuda Ansor disingkat GP Ansor sebagai kelanjutan dari Ansoru Nahdlatil Oelama ANO, dalam AD/ ART NU diubah menjadi Gerakan Pemuda Ansor Nahdlatul Ulama yang selanjutnya disebut GP Ansor, didirikan pada 10 Muharram 1353 Hijriyah atau bertepatan dengan 24 April 1934 di Banyuwangi, Jawa Timur untuk waktu yang tidak terbatas. Pusat organisasi Gerakan Pemuda Ansor berke- dudukan di Ibukota Negara Republik Indonesia. BAB II AQIDAH Pasal 2 Gerakan Pemuda Ansor beraqidah Islam Ahlusunnah wal Jama’ah yang dalam bidang aqidah mengikuti madzhab Imam Abu Hasan Al-Asy’ari dan Imam Abu Mansur al-Maturidi; dalam bidang fiqih mengikuti salah satu dari Madzhab Empat Hanafi, Maliki, Syafi’i dan Hambali; dan dalam bidang tasawuf mengikuti madzhab Imam al-Junaid al-Bagdadi dan Abu Hamid al-Ghazali. BAB III ASAS DAN TUJUAN ASAS Pasal 3 Gerakan Pemuda Ansor berasaskan Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang beradil dan beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam permusyawaratan/ perwakilan dan Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. TUJUAN Pasal 4 Membentuk dan mengembangkan generasi muda Indonesia sebagai kader bangsa yang cerdas dan tangguh, memiliki keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT, berkepribadian luhur, berakhlak mulia, sehat, terampil, patriotik, ikhlas dan beramal shalih. Menegakkan ajaran Islam Ahlussunnah wal Ja- ma’ah di dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Berperan secara aktif dan kritis dalam pembangunan nasional demi terwujudnya cita-cita kemerdekaan Indonesia yang berkeadilan, berkemakmuran, berkemanusiaan dan bermartabat bagi seluruh rakyat Indonesia yang diridhoi Allah SWT. BAB IV KEDAULATAN Pasal 5 Kedaulatan Gerakan Pemuda Ansor berada di tangan anggota dan dilaksanakan sepenuhnya oleh Kongres. BAB V SIFAT Pasal 6 Gerakan Pemuda Ansor bersifat kepemudaan, kemasyarakatan, kebangsaan dan keagamaan yang berwatak kerakyatan. BAB VI USAHA Pasal 7 Untuk mencapai tujuan, Gerakan Pemuda Ansor berusaha Meningkatkan kesadaran di kalangan pemuda Indonesia untuk memperjuangkan cita-cita Proklamasi Kemerdekaan dan memperjuangkan pengamalan ajaran Islam Ahlussunnah wal Jama’ah Mengembangkan kualitas sumber daya manusia melalui pendekatan keagamaan, kependidikan, kebudayaan, dan ilmu pengetahuan dan teknologi, sebagai wujud partisipasi dalam pembangunan nasional. Meningkatkan kesadaran dan aktualisasi masyarakat sebagai upaya peningkatan kualitas kesehatan, ketahanan jasmani dan mental spiritual serta meningkatkan apresiasi terhadap seni dan budaya bangsa yang positif serta tidak bertentangan dengan syari’at Islam. Meningkatkan hubungan dan kerjasama dengan berbagai organisasi keagamaan, kebangsaan, kemasyarakatan, kepemudaan, profesi dan lembaga- lembaga lainnya baik di dalam negeri maupun di luar negeri. Mengembangkan kewirausahaan di kalangan pemuda baik secara individu maupun kelembagaan sebagai upaya peningkatan kesejahteraan anggota dan masyarakat. BAB VII ATRIBUT Pasal 8 Gerakan Pemuda Ansor mempunyai lambang, lagu dan atribut lainnya yang diatur dalam Peraturan Rumah Tangga. BAB VIII KEANGGOTAAN Pasal 9 Setiap pemuda Indonesia yang beragama Islam, berusia 20 sampai dengan 40 tahun dan menyetujui Peraturan Dasar dan Peraturan Rumah Tangga Gerakan Pemuda Ansor, dapat diterima menjadi anggota Gerakan Pemuda Ansor. Tata cara penerimaan anggota diatur dalam Peraturan Rumah Tangga. BAB IX HAK DAN KEWAJIBAN ANGGOTA Pasal 10 Anggota Gerakan Pemuda Ansor mempunyai hak dan kewajiban yang diatur dalam Peraturan Rumah Tangga. BAB X TINGKAT, SUSUNAN DAN MASA KHIDMAT TINGKATAN KEPENGURUSAN Pasal 11 Tingkatan kepengurusan dalam organisasi Gerakan Pemuda Ansor terdiri dari Pimpinan Pusat adalah pengurus Gerakan Pemuda Ansor tingkat nasional berkedudukan di Ibukota Negara Republik Indonesia. Pimpinan Wilayah adalah pengurus Gerakan Pemuda Ansor tingkat Provinsi berkedudukan di Ibukota Provinsi. Pimpinan Cabang adalah pengurus Gerakan Pemuda Ansor tingkat kabupaten/kota yang berkedudukan di Ibukota Kabupaten/ Kota atau gabungan kabupaten/kota atau daerah khusus yang memenuhi pertimbangan historis, geografis dan/ atau pengembangan organisasi yang berkedudukan di tempat yang ditentukan. Pimpinan Anak Cabang adalah pengurus Gerakan Pemuda Ansor tingkat Kecamatan. Pimpinan Ranting adalah pengurus Gerakan Pemuda Ansor tingkat Desa/Kelurahan. SUSUNAN KEPENGURUSAN Pasal 12 Susunan Kepengurusan Pimpinan Organisasi Gerakan Pemuda Ansor diatur dalam Peraturan Rumah Tangga. MASA KHIDMAT Pasal 13 Masa khidmat Pimpinan Gerakan Pemuda Ansor diatur dalam Peraturan Rumah Tangga BAB XI HAK DAN KEWAJIBAN PENGURUS Pasal 14 Hak dan kewajiban Pimpinan Gerakan Pemuda Ansor diatur dalam Peraturan Rumah Tangga BAB XII PERMUSYAWARATAN Pasal 15 Bentuk permusyawaratan adalah rapat-rapat, konferensi-konferensi dan kongres. Jenis permusyawaratan diatur dalam Peraturan Rumah Tangga BAB XIII KEUANGAN DAN KEPEMILIKAN Pasal 16 Keuangan organisasi didapat dari iuran anggota, sumbangan yang tidak mengikat dan/atau usaha lain yang halal dan sah. Harta milik organisasi diperoleh dari jual beli, waqaf, hibah, sumbangan dan/atau peralihan hak lainnya. Pengelolaan aset dan hak milik yang bukan berupa uang dilakukan oleh pengurus sesuai dengan tingkatannya. Hal-hal yang menyangkut pengelolaan keuangan dan aset diatur dalam Peraturan Rumah Tangga. BAB XIV PEMBUBARAN ORGANISASI Pasal 17 Pembubaran organisasi hanya dapat dilakukan oleh Kongres yang khusus diadakan untuk itu, dengan ketentuan quorum dan pengambilan keputusan sebagaimana diatur dalam Peraturan Rumah Tangga. Tata cara pembubaran organisasi diatur dalam Peraturan Rumah Tangga. Kekayaan organisasi setelah organisasi dibubarkan diatur lebih lanjut oleh Kongres. BAB XV PENUTUP Pasal 18 Segala sesuatu yang belum diatur dalam Peraturan Dasar ini akan diatur dalam Peraturan Rumah Tangga. Peraturan Dasar ini hanya dapat diubah oleh Kongres. Peraturan Dasar ini berlaku sejak tanggal ditetapkan. Hubungi Kami XII-31 PIMPINAN CABANGGERAKAN PEMUDA ANSOR KABUPATEN MAGETAN Jl MT. Haryono No. 09 Magetan 63311 Email This email address is being protected from spambots. You need JavaScript enabled to view it. Tautan Web Untuk download PD PRT PO Gerakan Pemuda Ansor dalam format Pdf, Infojempol sudah menyiapkan link downloadnya dan kami letakkan di bawah Pasal 10. Organisasi GP Ansor tidak menggunakan istilah Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga AD ART GP Ansor, melainkan Peraturan Dasar, Peraturan Rumah Tangga dan Pearaturan Organisasi. Gan GP Ansor merupakan salah satu Badan Semi Otonom Banom dari Nahdlatul Ulama. NU sendiri pun juga memiliki AD ART, silahkan baca dan download disiniAD ART NU Terbaru 2017 Lengkap Anggaran Dasar Rumah Tangga Nahdlatul Ulama Perlu sobat ketahui bahwa PD PRT PO GP Ansor ini merupakan versi terakhir yang dikelauarkan oleh Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Ansor, dan masih berlaku hingga saat ini. Oleh karenanaya, Admin memberikan judul terbaru tahun 2018. Isi dalam Peraturan Dasar, Peraturan Rumah Tangga dan Pearaturan Organisasi. Gan GP Ansor cukup banyak, sehingga Admin akan membaginya dalam beberapa halaman supaya tidak terlalu memberatkan loading blog. Dan pada setiap halaman, sobat dapat mengunduh file PD PRT PO GP Ansor ini dalam format Pdf, karena link download juga sudah kami siapkan disetiap halaman. Satu hal lagi, bahwa hingga saat ini, GP Ansor telah mengelauarkan 20 Pearuran Organisasi PO, dan 17 diantaranya merupakan PO yang di syah kan pada tahun 2016 kemarin. Baca apa saja ke 20 PO tersebut dihalaman ini 20 Peraturan Organisasi Gerakan Pemuda Ansor PO GP ANSOR Terbaru Dan berikut ini isinya yang kami sejikan secara lengkap. Selamat membaca. PERATURAN DASAR PERATURAN RUMAH TANGGA PERATURAN ORGANISASI GERAKAN PEMUDA ANSOR Cetakan I Dzulhijjah 1437 H / September 2016 M Tata Letak dan Desain Cover Rustam Hatala, HirOby Design jhons-aksara Diterbitkan oleh Sekretariat Jenderal Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Ansor Jl. Kramat Raya No. 65A Jakarta Pusat 10450 Telpon/Faksimil 021 3162929 Email sekretariat Sambutan Ketua Umum Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Ansor Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Pertama-tama marilah kita panjatkan puji syukur ke hadirat Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya, sehingga kita diberi kesempatan bisa berkhidmat di GP Ansor dan Nahdlatul Ulama. Marilah kita panjatkan sholawat kepada junjungan kita, Nabi Besar Muhammad SAW, semoga kelak kita selalu mendapatkan syafaatnya. Selain itu marilah kita panjatkan do’a tawassul kepada pendiri-pendiri Nahdlatul Ulama, pendiri-pendiri Gerakan Pemuda Ansor, ulama-ulama, kyai-kyai kita, semoga kita termasuk golongan yang dikumpulkan dengan mereka di hari akhir nanti. Sahabat-sahabat Pengurus Pimpinan Pusat, Pimpinan Wilayah, Pimpinan Cabang, Pimpinan Anak Cabang dan Pimpinan Ranting, Kader dan Anggota GP Ansor dan Banser di seluruh Indonesia yang saya hormati. GP Ansor telah membuktikan sebagai organisasi yang tidak lekang oleh zaman. Peran dan kiprah GP Ansor dalam kehidupan berbangsa dan bernegara Indonesia telah terbukti dan tercatat dalam tinta emas. Tugas kitalah sebagai penerus berikutnya untuk melanjutkan perjuangan demi kejayaan GP Ansor dan Nahdlatul Ulama. Dewasa ini tantangan yang kita hadapi tidak mudah, bahkan mungkin lebih berat, dibanding periode-periode sebelumnya. Sensus Penduduk SP yang dilakukan BPS tahun 2010 menunjukkan komposisi penduduk yang tinggal di kota semakin tinggi, 49,8% penduduk Indonesia sudah tinggal di kota pada tahun 2010. Prediksi yang dilakukan BPS komposisi penduduk kota di tahun-tahun mendatang akan semakin meningkat, tahun 2020 diprediksi penduduk yang tinggal di kota mencapai 56,7%. Perubahan komposisi penduduk kota-desa bukan sekedar perubahan geografis saja, tapi lebih juga merupakan perubahan budaya, nilai-nilai sosial, perilaku, dan pola pikir. Kedua, terkait trend generasi muda yang disebut generasi Y atau generasi Millennial yang populasinya semakin meningkat. Berdasarkan proyeksi piramida penduduk Indonesia yang dilakukan BPS menunjukkan di tahun 2019 penduduk Indonesia paling banyak akan berada di rentang usia 15-39 tahun, yaitu sebesar Inilah tantangan sekaligus peluang yang dihadapi GP Ansor saat ini. GP Ansor dituntut mampu beradaptasi dengan perubahan dan trend yang terjadi di Indonesia tanpa kehilangan jadi diri sebagai kader GP Ansor dan Nahdlatul Ulama sebagaimana kaidah fiqih “al-muchafadhotu alal-qadimis shalih wal-akhdzu bil-jadidil ashlah”, mempertahankan tradisi lama yang baik dan mengambil tradisi baru yang lebih baik. Disisi lain, sebagai organisasi yang memiliki pandangan bahwa Pancasila adalah final dan NKRI adalah harga mati, tantangan GP Ansor semakin berat. Berbagai survei dan riset menunjukkan bahwa trend radikalisme dari mereka-mereka yang ingin mengganti Pancasila di kalangan remaja dan pemuda Indonesia saat ini semakin menguat. Berbagai tantangan itu tidak boleh menyurutkan langkah kita, tapi harus menjadi cambuk bagi kita, segenap kader GP Ansor, untuk mengambil peran lebih baik dan bergerak lebih cepat dalam satu komando organisasi. Di sinilah pentingnya dokumen Peraturan Dasar, Peraturan Rumah Tangga dan Peraturan Organisasi Gerakan Pemuda Ansor untuk dimengerti dan dipahami oleh setiap kader GP Ansor di seluruh Indonesia sebagai pedoman dalam menjalankan visi misi organisasi. Semoga Allah selalu meridloi langkah kita. Berkibar tinggi panji gerakan Iman di dada patriot perkasa Ansor maju satu barisan Seribu rintangan patah semua. Wallahul Muwaffiq ilau Aqwamith Thariq Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Jakarta, 10 September 2016 Ketua Umum H. Yaqut Cholil Qoumas DAFTAR ISI KATA PENGANTAR KETUA UMUM PIMPINAN PUSAT GP ANSOR DAFTAR ISI PERATURAN DASAR GERAKAN PEMUDA ANSOR Hasil Kongres XV GP Ansor Tahun 2015 di Pondok Pesantren Sunan Pandanaran Yogyakarta MUKADIMAH BAB I-NAMA, WAKTU DAN TEMPAT KEDUDUKAN BAB II-AQIDAH BAB III-ASAS DAN TUJUAN BAB IV-KEDAULATAN BAB V-SIFAT BAB VI-USAHA BAB VII-ATRIBUT BAB VIII-KEANGGOTAAN BAB IX-HAK DAN KEWAJIBAN ANGGOTA BAB X-TINGKAT, SUSUNAN DAN MASA KHIDMAT BAB XI-HAK DAN KEWAJIBAN PENGURUS BAB XII -PERMUSYAWARATAN BAB XIII-KEUANGAN DAN KEPEMILIKAN BAB XIV-PEMBUBARAN ORGANISASI BAB XV-PENUTUP PERATURAN RUMAH TANGGA GERAKAN PEMUDA ANSOR .9-39 Hasil Kongres XV GP Ansor Tahun 2015 di Pondok Pesantren Sunan Pandanaran Yogyakarta BAB I-HARI LAHIR GERAKAN PEMUDA ANSOR BAB II-LAMBANG BAB III-KEANGGOTAAN BAB IV-SUSUNAN PENGURUS PIMPINAN ORGANISASI BAB V- BANSER BAB VI -MASA KHIDMAT BAB VII-SYARAT-SYARAT MENJADI KETUA UMUM/KETUA BAB VIII-KEWAJIBAN PENGURUS BAB IX-HAK PENGURUS BAB X-PEMBEKUAN PENGURUS BAB XI-PERGANTIAN PENGURUS BAB XII-LARANGAN PERANGKAPAN JABATAN BAB XIII-PENGISIAN LOWONGAN JABATAN ANTAR WAKTU BAB XIV-JANJI PIMPINAN BAB XV-DEWAN PENASEHAT BAB XVI-DEWAN INSTRUKTUR BAB XVII-PERMUSYAWARATAN DAN RAPAT-RAPAT BAB XVIII-QUORUM DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN BAB XIX-KEUANGAN BAB XX-TATA CARA PEMILIHAN BAB XXI-PEMBUBARAN ORGANISASI BAB XXII-PENUTUP PERATURAN ORGANISASI GERAKAN PEMUDA ANSOR Hasil Konbes XX GP Ansor Tahun 2016 di Pondok Pesantren Miftahul Muta’alimin Babakan Ciwaringin Cirebon PEMBENTUKAN PENGURUS ORGANISASI DAN PEMBEKUAN PENGURUS ORGANISASI PEMILIHAN KETUA UMUM DAN KETUA PENGURUS PIMPINAN ORGANISASI TATA CARA PERGANTIAN PENGURUS DAN PENGISIAN LOWONGAN JABATAN ANTAR WAKTU TATA CARA LARANGAN RANGKAP JABATAN TATA CARA PENGUCAPAN JANJI PENGURUS TATA CARA PENETAPAN KLUSTER KEPENGURUSAN ORGANISASI AKREDITASI ORGANISASI GERAKAN PEMUDA ANSOR SISTEM KADERISASI GERAKAN PEMUDA ANSOR DEWAN INSTRUKTUR SISTEM ADMINISTRASI KEANGGOTAAN TATA KERJA ORGANISASI IDENTITAS DAN ALAT KELENGKAPAN ORGANISASI GERAKAN PEMUDA ANSOR PEDOMAN PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI GERAKAN PEMUDA ANSOR BARISAN ANSOR SERBAGUNA BARISAN ANSOR ANTI NARKOBA SATUAN KOMUNITAS PRAMUKA GERAKAN PEMUDA ANSOR LEMBAGA BANTUAN HUKUM GERAKAN PEMUDA ANSOR PERATURAN ORGANISASI GERAKAN PEMUDA ANSOR Hasil Konbes XVIII GP Ansor Tahun 2012 di Pondok Pesantren Al-Hamid Jakarta LEMBAGA MAJELIS DZIKIR DAN SHOLAWAT RIJALUL ANSOR LEMBAGA KURSUS DAN PELATIHAN LEMBAGA KEUANGAN MIKRO SYARIAH ANSOR LAMPIRAN TATA TERTIB KONFERENSI BESAR XX GP ANSOR TAHUN 2016 REKOMENDASI KONFERENSI BESAR XX GP ANSOR TAHUN 2016 PIDATO PELANTIKAN PIMPINAN PUSAT GP ANSOR MASA KHIDMAT 2015-2020 DAN PERINGATAN HARI LAHIR GP ANSOR KE 82 TAHUN PENGURUS PIMPINAN PUSAT GP ANSOR MASA KHIDMAT 2015 - 2020 SK PAW SUSUNAN PENGURUS PIMPINAN PUSAT GP ANSOR MASA KHIDMAT 2015-2020 MARS GP ANSOR MARS SYUBBANUL WATHON MARS BANSER LOGO-LOGO ANSOR DAN BADAN SEMI OTONOM PERATURAN DASAR PD PERATURAN RUMAH TANGGA PRT GERAKAN PEMUDA ANSOR Hasil Kongres XV GP Ansor Tahun 2015 Di Pondok Pesantren Sunan Pandanaran Yogyakarta PERATURAN DASAR GERAKAN PEMUDA ANSOR MUKADIMAH Bahwa sesungguhnya generasi muda Indonesia sebagai penerus cita-cita perjuangan bangsa dan sumber insani bagi pembangunan nasional, perlu senantiasa meningkatkan pembinaan dan pengembangan dirinya, untuk menjadi kader bangsa yang tangguh, yang memiliki wawasan kebangsaan yang luas dan utuh, yang bertaqwa kepada Allah SWT, berilmu, berketrampilan dan berakhlaq mulia. Bahwa sesungguhnya kelahiran dan perjuangan Gerakan Pemuda Ansor merupakan bagian yang tak terpisahkan dari upaya dan cita-cita Nahdlatul Ulama untuk berkhidmat kepada perjuangan bangsa dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia menuju terwujudnya masyarakat yang demokratis, adil, makmur dan sejahtera berdasarkan ajaran Islam Ahlussunnah wal Jama’ah. Bahwa cita-cita perjuangan bangsa Indonesia dan upaya-upaya pembangunan nasional hanya bisa terwujud secara utuh dan berkelanjutan bila seluruh komponen bangsa serta potensi yang ada, termasuk generasi muda, mampu berperan aktif. Menyadari bahwa dengan tuntunan ajaran Islam Ahlussunnah wal Jama’ah generasi muda Indonesia yang terhimpun dalam Gerakan Pemuda Ansor akan senantiasa memperoleh semangat kultural dan spiritual yang berakar pada nilai-nilai budaya bangsa yang luhur. Atas dasar pemikiran tersebut, dengan ini disusunlah Peraturan Dasar dan Peraturan Rumah Tangga Gerakan Pemuda Ansor sebagai berikut BAB I NAMA, WAKTU DAN TEMPAT KEDUDUKAN Pasal 1 Organisasi ini pada awalnya bernama Gerakan Pemuda Ansor disingkat GP Ansor sebagai kelanjutan dari Ansoru Nahdlatil Oelama ANO, dalam AD/ ART NU diubah menjadi Gerakan Pemuda Ansor Nahdlatul Ulama yang selanjutnya disebut GP Ansor, didirikan pada 10 Muharram 1353 Hijriyah atau bertepatan dengan 24 April 1934 di Banyuwangi, Jawa Timur untuk waktu yang tidak terbatas. Pusat organisasi Gerakan Pemuda Ansor berke- dudukan di Ibukota Negara Republik Indonesia. BAB II AQIDAH Pasal 2 Gerakan Pemuda Ansor beraqidah Islam Ahlusunnah wal Jama’ah yang dalam bidang aqidah mengikuti madzhab Imam Abu Hasan Al-Asy’ari dan Imam Abu Mansur al-Maturidi; dalam bidang fiqih mengikuti salah satu dari Madzhab Empat Hanafi, Maliki, Syafi’i dan Hambali; dan dalam bidang tasawuf mengikuti madzhab Imam al-Junaid al-Bagdadi dan Abu Hamid III ASAS DAN TUJUAN A S A S Pasal 3 Gerakan Pemuda Ansor berasaskan Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang beradil dan beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam permusyawaratan/ perwakilan dan Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Pasal 4 Membentuk dan mengembangkan generasi muda Indonesia sebagai kader bangsa yang cerdas dan tangguh, memiliki keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT, berkepribadian luhur, berakhlak mulia, sehat, terampil, patriotik, ikhlas dan beramal shalih. Menegakkan ajaran Islam Ahlussunnah wal Ja- ma’ah di dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Berperan secara aktif dan kritis dalam pembangunan nasional demi terwujudnya cita-cita kemerdekaan Indonesia yang berkeadilan, berkemakmuran, berkemanusiaan dan bermartabat bagi seluruh rakyat Indonesia yang diridhoi Allah SWT. BAB IV KEDAULATAN Pasal 5 Kedaulatan Gerakan Pemuda Ansor berada di tangan anggota dan dilaksanakan sepenuhnya oleh V S I F A T Pasal 6 Gerakan Pemuda Ansor bersifat kepemudaan, kemasyarakatan, kebangsaan dan keagamaan yang berwatak VI U S A H A Pasal 7 Untuk mencapai tujuan, Gerakan Pemuda Ansor berusaha Meningkatkan kesadaran di kalangan pemuda Indonesia untuk memperjuangkan cita-cita Proklamasi Kemerdekaan dan memperjuangkan pengamalan ajaran Islam Ahlussunnah wal Jama’ah Mengembangkan kualitas sumber daya manusia melalui pendekatan keagamaan, kependidikan, kebudayaan, dan ilmu pengetahuan dan teknologi, sebagai wujud partisipasi dalam pembangunan nasional. Meningkatkan kesadaran dan aktualisasi masyarakat sebagai upaya peningkatan kualitas kesehatan, ketahanan jasmani dan mental spiritual serta meningkatkan apresiasi terhadap seni dan budaya bangsa yang positif serta tidak bertentangan dengan syari’at Islam. Meningkatkan hubungan dan kerjasama dengan berbagai organisasi keagamaan, kebangsaan, kemasyarakatan, kepemudaan, profesi dan lembaga- lembaga lainnya baik di dalam negeri maupun di luar negeri. Mengembangkan kewirausahaan di kalangan pemuda baik secara individu maupun kelembagaan sebagai upaya peningkatan kesejahteraan anggota dan masyarakat. BAB VII ATRIBUT Pasal 8 Gerakan Pemuda Ansor mempunyai lambang, lagu dan atribut lainnya yang diatur dalam Peraturan Rumah VIII KEANGGO TA A N Pasal 9 Setiap pemuda Indonesia yang beragama Islam, berusia 20 sampai dengan 40 tahun dan menyetujui Peraturan Dasar dan Peraturan Rumah Tangga Gerakan Pemuda Ansor, dapat diterima menjadi anggota Gerakan Pemuda Ansor. Tata cara penerimaan anggota diatur dalam Peraturan Rumah Tangga. BAB IX HAK DAN KEWAJIBAN ANGGOTA Pasal 10 Anggota Gerakan Pemuda Ansor mempunyai hak dan kewajiban yang diatur dalam Peraturan Rumah Tangga. Dapatkan file ini sekarang juga! Download PD PRT PO GP Ansor Terbaru Untuk mengunduh file peraturan dasar, peraturan rumah tangga dan peraturan organisasi gerakan Pemuda Ansor dalam format pdf, silahkan silahkan sobat buka link downloadnya disini PD PRT PO GP AnsorBAB X TINGKAT, SUSUNAN DAN MASA KHIDMAT TINGKATAN KEPENGURUSAN Pasal 11 Tingkatan kepengurusan dalam organisasi Gerakan Pemuda Ansor terdiri dari Pimpinan Pusat adalah pengurus Gerakan Pemuda Ansor tingkat nasional berkedudukan di Ibukota Negara Republik Indonesia. Pimpinan Wilayah adalah pengurus Gerakan Pemuda Ansor tingkat Provinsi berkedudukan di Ibukota Provinsi. Pimpinan Cabang adalah pengurus Gerakan Pemuda Ansor tingkat kabupaten/kota yang berkedudukan di Ibukota Kabupaten/ Kota atau gabungan kabupaten/kota atau daerah khusus yang memenuhi pertimbangan historis, geografis dan/ atau pengembangan organisasi yang berkedudukan di tempat yang ditentukan. Pimpinan Anak Cabang adalah pengurus Gerakan Pemuda Ansor tingkat Kecamatan. Pimpinan Ranting adalah pengurus Gerakan Pemuda Ansor tingkat Desa/Kelurahan. SUSUNAN KEPENGURUSAN Pasal 12 Susunan Kepengurusan Pimpinan Organisasi Gerakan Pemuda Ansor diatur dalam Peraturan Rumah KHIDMAT Pasal 13 Masa khidmat Pimpinan Gerakan Pemuda Ansor diatur dalam Peraturan Rumah TanggaBAB XI HAK DAN KEWAJIBAN PENGURUS Pasal 14 Hak dan kewajiban Pimpinan Gerakan Pemuda Ansor diatur dalam Peraturan Rumah TanggaBAB XII PERMUSYAWARATAN Pasal 15 Bentuk permusyawaratan adalah rapat-rapat, konferensi-konferensi dan kongres. Jenis permusyawaratan diatur dalam Peraturan Rumah Tangga BAB XIII KEUANGAN DAN KEPEMILIKAN Pasal 16 Keuangan organisasi didapat dari iuran anggota, sumbangan yang tidak mengikat dan/atau usaha lain yang halal dan sah. Harta milik organisasi diperoleh dari jual beli, waqaf, hibah, sumbangan dan/atau peralihan hak lainnya. Pengelolaan aset dan hak milik yang bukan berupa uang dilakukan oleh pengurus sesuai dengan tingkatannya. Hal-hal yang menyangkut pengelolaan keuangan dan aset diatur dalam Peraturan Rumah Tangga. BAB XIV PEMBUBARAN ORGANISASI Pasal 17 Pembubaran organisasi hanya dapat dilakukan oleh Kongres yang khusus diadakan untuk itu, dengan ketentuan quorum dan pengambilan keputusan sebagaimana diatur dalam Peraturan Rumah Tangga. Tata cara pembubaran organisasi diatur dalam Peraturan Rumah Tangga. Kekayaan organisasi setelah organisasi dibubarkan diatur lebih lanjut oleh Kongres. BAB XV PENUTUP Pasal 18 Segala sesuatu yang belum diatur dalam Peraturan Dasar ini akan diatur dalam Peraturan Rumah Tangga. Peraturan Dasar ini hanya dapat diubah oleh Kongres. Peraturan Dasar ini berlaku sejak tanggal ditetapkan. Ditetapkan di Yogyakarta Pada Tanggal 15 Safar 1437 H 27 November 2015 MPERATURAN RUMAH TANGGA GERAKAN PEMUDA ANSOR BAB I HARI LAHIR GERAKAN PEMUDA ANSOR Pasal 1 Hari Lahir HARLAH Gerakan Pemuda Ansor ditetapkan 10 Muharram atau 24 April, peringatan hari kelahiran dilakukan setiap tanggal 24 April. Berlanjut . . . Untuk membaca halaman selanjutnya silahkan buka PD PRT PO GP Ansor Terbaru 2018 Peraturan Dasar, Rumah Tangga dan Organisasi Gerakan Pemuda Ansor Part 2 Pada halaman 2, berisi Peraturan Rumah Tangga Gerakan Pemuda Ansor mulai BAB I hingga BAB VIII Ad/Art GP Ansor Azmat Maula0% found this document useful 1 vote574 views30 pagesCopyright© © All Rights ReservedShare this documentDid you find this document useful?0% found this document useful 1 vote574 views30 pagesAd/Art GP Ansor Azmat MaulaJump to Page You are on page 1of 30 You're Reading a Free Preview Pages 8 to 13 are not shown in this preview. You're Reading a Free Preview Pages 18 to 27 are not shown in this preview. Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime. Antologi NUPeraturan Perkumpulan Nahdlatul Ulama Perkum NU DownloadPeraturan Perkumpulan Nahdlatul Ulama Perkum NU adalah sekumpulan aturan yang terdiri dari sejumlah Bab, Ayat dan Pasal, hingga petunjuk teknis yang… Antologi NUAD ART Nahdlatul Ulama NU Muktamar Ke-34 di LampungPengurus Besar Nahdlatul Ulama PBNU menerbitkan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Perkumpulan Nahdlatul Ulama AD ART NU terbaru hasil… Ranting NUKiai Maghfuri Terpilih Sebagai Ketua NU Ranting KamulyanKiai Maghfuri terpilih sebagai Ketua Tanfidziyah Ranting NU Kamulyan, Bantarsari, Cilacap, Jawa Tengah dalam Musyawarah Ranting Musran; Jumat 08/7/2022 di… Antologi NURangkap Jabatan di Organisasi NU, Bagaimana Peraturannya?Ada Peraturan Organisasi NU yang mengatur tentang Rangkap Jabatan; yaitu Peraturan Nahdlatul Ulama Tentang Rangkap Jabatan Di Lingkungan Nahdlatul Ulama… Antologi NUContoh Usaha Organisasi Nahdlatul Ulama NU, Apa Saja ?Ada beberapa pertanyaan tentang usaha organisasi Nahdlatul Ulama NU beserta contoh – contohnya dengan pertanyaan yang beragam; seperti sebutkan, jenis,… Antologi NUContoh Surat Keputusan SK Pengurus MWCNU UpdateContoh Surat Keputusan SK Pengesahan Pengurus Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama Contoh SK Pengurus MWCNU di bawah adalah yang diterbitkan… Nasional10 Rekomendasi Muktamar Ke-34 NU Dari Sidang Komisi10 Rekomendasi Muktamar Ke-34 NU di Lampung merupakan hasil dari Sidang Komisi Rekomendasi Muktamar NU; meliputi beberapa isu seperti; paham… DokumentasiKeputusan Muskercab II/2021 PCNU Cilacap KeorganisasianBerikut ini Materi Komisi Organisasi yang sudah menjadi Keputusan Muskercab II/2021 PCNU Cilacap, selengkapnya yang diurutkan berdasarkan topik pembahasan bagian… DokumentasiGus Huda Sekretaris NU Harus Paham Tugas, Situasi dan KondisiSekretaris NU memiliki tugas membantu Ketua NU untuk mewujudkan amanat konferensi yang merupakan turunan dari tujuan berdirinya Nahdlatul Ulama; demikian… Antologi NUBadan Khusus NU, Perangkat Organisasi Nahdlatul UlamaBadan khusus adalah bagian dari perangkat organisasi Nahdlatul Ulama NU selain Lembaga dan Badan Otonom NU. Badan Khusus NU merupakan… Antologi NUMuktamar Adalah Permusyawaratan Tertinggi Organisasi NUMuktamar adalah Permusyawaratan Tertinggi Organisasi Nahdlatul Ulama NU, dilaksanakan setiap 5 tahun sekali dengan 7 agenda yang sudah ditetapkan dalam… Esai Opini WawasanMuktamar Ke-34 NU Mencari Legitimasi dan Format BaruMuktamar ke 34 NU masih mencari legitimasi dan format pelaksanaan, pandemi Covid-19 yang melanda menjadi alasan penundaan Muktamar NU. Lalu,… Ranting NUContoh Surat Keputusan SK Pengesahan Pengurus Ranting NUContoh Surat Keputusan SK Pengesahan Pengurus Ranting Nahdlatul Ulama NU – dengan deskripsi fungsi, penerbitan, contoh dan konsideran – di… Antologi NUMusyawarah Nasional Munas Alim Ulama Nahdlatul Ulama NUMusyawarah Nasional Munas Alim Ulama adalah permusyawaratan tertinggi organisasi Nahdlatul Ulama NU setelah Muktamar dan biasanya digelar bersamaan dengan Konferensi… Taushiyah6 Ciri Khas Dakwah Nahdlatul Ulama NU, Apa Saja?Dakwah Islamiyah menjadi salah satu konsentrasi organisasi Nahdlatul Ulama NU, dan sekurang-kurangnya ada 6 enam ciri khas dakwah Nahdlatul Ulama… DokumentasiSyuriyah NU Cilacap Gelar Rapat Kerja Cabang, Ini AgendanyaSyuriyah Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama NU Cilacap melakasanakan Rapat Kerja Cabang dengan beberapa agenda pembahasan, Ahad 20/6 di Gedung Pusdiklat… Mestre em Linguística USP, 2019 Graduada em Letras USP, 2016Este artigo foi útil? Considere fazer uma contribuição Ouça este artigo Os adjuntos adsentenciais tomam como escopo não um verbo ou um substantivo, mas toda a artigo, examinamos qual a função dos adjuntos de modo geral a fim de compreendermos a função que os advérbios devem assumir na oração a fim de serem classificados como adjuntos que é um adjunto?Adjuntos são termos que são identificados na relação entre palavras, o que significa que são relevantes para a estrutura sintática de uma contexto, as classes gramaticais dos termos de uma construção não necessariamente são relevantes, pois termos de classes gramaticais diferentes podem assumir a mesma função várias as classes gramaticais que assumem a função de adjunto adnominal, por exemplo. artigos o, a, os, as, uns, umas; adjetivos bonito, azul, pior, belíssimo; pronomes meu, isso, nosso; numerais dois, quinto, um terço, primeiro. Adjetivos, pronomes, artigos e numerais são termos que fazem parte de um sintagma nominal, mas não são o substantivo nuclear. São classificados como adjuntos porque, na relação sintática com o substantivo, se comportam de uma maneira outro lado, não são muitas as classes gramaticais que também podem ser classificadas como adjuntos adverbiais, isto é, termos que denotam circunstâncias relacionadas ao verbo da oração ou o intensificam. Apenas os advérbios ou locuções adverbiais podem assumir essa como no caso dos adjuntos adverbiais, a classe gramatical dos advérbios é a única que pode assumir a relação de adjunto adsentencial. As funções na oração, no entanto, não são as os advérbios operam sobre o verbo quando são adjuntos adverbiais, os adjuntos adsentenciais operam sobre toda a sentença. São exemplos Provavelmente, amanhã vai nevar. Logicamente, eu gostaria de ter feito outra escolha. Nas construções acima, os advérbios 'provavelmente' e 'logicamente' não fazem referência ao verbo ou a algum dos substantivos. É o fato de que 'amanhã vai nevar' que é 'provável' no primeiro exemplo, assim como a afirmação de que 'eu gostaria de ter feito outra escolha' que é 'lógica'.Com tudo isso esclarecido, é importante ressaltar que falamos em adjunto apenas quando tratamos da análise sintática de uma construção. As classes gramaticais não necessariamente são critério definidor do que será um adjunto, principalmente com relação aos adjuntos importante para achar um adjunto é entender a relação do termo em questão com o sintagma em que ele está. Nessa conjuntura, o adjunto adsentencial extrapola os limites do que seria um sintagma verbal ou nominal porque ele opera sobre a construção inteira. Dessa forma, torna-se mais fácil de identificar na vez que normalmente os adjuntos adsentenciais pertencem à classe gramatical dos advérbios, muitas vezes é mais complicado identificar qual a função que um advérbio assume na construção. Nos exemplos abaixo, claramente a função não é a mesma. Obviamente, acho que essa aula não foi boa. Eu a amo perdidamente. Claramente ele está insatisfeito com o meu trabalho. Ele trabalha apaixonadamente. No segundo e último exemplos, temos advérbios que parecem se comportar como adjuntos quando fazemos a análise sintática do escopo de cada advérbio, é possível pertencer que 'perdidamente' tem escopo apenas sobre o verbo 'amar', enquanto o advérbio 'apaixonadamente' opera sobre o verbo 'trabalhar'.Assim, nestes casos os advérbios assumem a função sintática de adjuntos adverbiais e não adsentenciais, como é o caso do primeiro e do terceiro exemplo. Aquilo que é 'óbvio' é que o sujeito da oração acha que a aula não foi boa. Aquilo que é claro é a afirmação de que 'ele está insatisfeito com o meu trabalho'.Por esse motivo, sugerimos olhar para a quantidade de elementos que estão sob o escopo de um advérbio em uma construção. Quando ele engloba todos os elementos, trata-se de uma relação que se dá no nível da sentença, configurando em uma ligação adsentencial entre advérbio e Castilho, A. T. A Nova Gramática do Português brasileiro. Editora Contexto. São Paulo, originalmente publicado em Peraturan Dasar dan Peraturan Rumah Tangga PD/PRT, Gerakan Pemuda GP Ansor,Hasil Kongres XV GP Ansor Tahun 2015, Di Pondok Pesantren Sunan Pandanaran Yogyakarta. Sambutan Ketua Umum Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Ansor Yaqut Cholil Qoumas Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Allah SWT yang atas perkenan-Nya, ti m penyusun buku PD/PRT GP Ansor hasil Kongres GP Ansor XV tahun 2015 di Pondok Pesantren Sunan Pandanaran DI Yogyakarta berhasil merampungkan penyusunan buku ini yang sudah ditunggu-tunggu sahabat Ansor se-Indonesia. Peraturan Dasar dan Peraturan Rumah Tangga PD/PRT Gerakan Pemuda Ansor merupakan acuan utama bagi seti ap kader Ansor dalam bergerak mewujudkan tujuan perjuangan Ansor dan sebagai pedoman bagi penyelesaian dinamika organisasi di dalam tubuh organisasi GP Ansor. Untuk itu, penerbitan buku PD/PRT ini diharapkan semakin meningkatkan kesadaran dan pengetahuan kader terhadap organisasi tercintanya, Gerakan Pemuda Ansor. Ada sedikit perubahan dalam PD/PRT GP Ansor hasil Kongres XV di Yogyakarta, antara lain semakin ketatnya persyaratan jenjang kaderisasi di tubuh GP Ansor dan Banser Barisan Ansor Serbaguna. Hal ini merupakan tuntutan zaman dimana Ansor meningkatkan kualitas sistem kaderisasinya sehingga mampu menciptakan kader-kader pemimpin yang mumpuni dalam berbagai sektor strategis seperti ekonomi, teknologi, kebudayaan dan juga politik kebangsaan. Peningkatan kualitas sistem kaderisasi dalam Ansor merupakan kebutuhan mutlak organisasi karena Ansor merupakan kawah candradimuka bukan hanya bagi calon-calon pemimpin NU, tapi juga bagi calon-calon pemimpin bangsa. Semoga dengan diterbitkannya buku PD/PRT GP Ansor ini menjadikan Ansor sebagai organisasi modern yang tertib dan disiplin sehingga mampu secara efektif dan efisien memperjuangkan nilai-nilai Islam Ahlussunnah wal Jamaah dan membumikannya dalam program-program organisasi yang terukur, produktif dan memberikan manfaat bagi seti ap kadernya dan juga masyarakat umum. Wallahul Muwaffiq ilaa Aqwamittharieq Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. PERATURAN DASAR GERAKAN PEMUDA ANSOR MUKADIMAH Bahwa sesungguhnya generasi muda Indonesia sebagai penerus cita-cita perjuangan bangsa dan sumber insani bagi pembangunan nasional, perlu senanti asa meningkatkan pembinaan dan pengembangan dirinya, untuk menjadi kader bangsa yang tangguh, yang memiliki wawasan kebangsaan yang luas dan utuh, yang bertaqwa kepada Allah SWT, berilmu, berketrampilan dan berakhlaq mulia. Bahwa sesungguhnya kelahiran dan perjuangan Gerakan Pemuda Ansor merupakan bagian yang tak terpisahkan dari upaya dan cita-cita Nahdlatul Ulama untuk berkhidmat kepada perjuangan bangsa dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia menuju terwu-judnya masyarakat yang demokrati s, adil, makmur dan sejahtera berdasarkan ajaran Islam Ahlussunnah wal Bahwa cita-cita perjuangan bangsa Indonesia dan upaya-upaya pembangunan nasional hanya bisa terwujud secara utuh dan berkelanjutan bila seluruh komponen bangsa serta potensi yang ada, termasuk generasi muda, mampu berperan aktif. Menyadari bahwa dengan tuntunan ajaran Islam Ahlus sunnah wal Jama’ah generasi muda Indonesia yang terhimpun dalam Gerakan Pemuda Ansor akan senanti asa memperoleh semangat kultural dan spiritual yang berakar pada nilai-nilai budaya bangsa . Atas dasar pemikiran tersebut, dengan ini disu-sunlah Peraturan Dasar dan Peraturan Rumah Tangga Gerakan Pemuda Ansor sebagai berikut BAB I NAMA, WAKTU DAN TEMPAT KEDUDUKAN Pasal 1 Organisasi ini pada awalnya bernama Gerakan Pemuda Ansor disingkat GP Ansor sebagai kelanjutan dari Ansoru Nahdlati l Oelama ANO, dalam AD/ART NU diubah menjadi Gerakan Pemuda Ansor Nahdlatul Ulama yang selanjutnya disebut GP Ansor, didirikan pada 10 Muharram 1353 Hijriyah atau bertepatan dengan 24 April 1934 di Banyuwangi, Jawa Timur untuk waktu yang ti dak terbatas. Pusat organisasi Gerakan Pemuda Ansor ber kedudukan di Ibukota Negara Republik Indonesia. BAB II AQIDAH Pasal 2 Gerakan Pemuda Ansor beraqidah Islam Ahlusunnah wal Jama’ah yang dalam bidang aqidah mengikuti madzhab Imam Abu Hasan Al-Asy’ari dan Imam Abu Mansur al-Maturidi; dalam bidang fiqih mengikuti salah satu dari Madzhab Empat Hanafi , Maliki, Syafi ’i dan Hambali; dan dalam bidang tasawuf mengikuti madzhab Imam al-Junaid al-Bagdadi dan Abu Hamid. BAB III ASAS DAN TUJUAN A S A S Pasal 3 Gerakan Pemuda Ansor berasaskan Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang beradil dan beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam permusyawaratan/per wakilan dan Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. TUJUAN Pasal 4 Membentuk dan mengembangkan generasi muda Indonesia sebagai kader bangsa yang cerdas dan tangguh, memiliki keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT, berkepribadian luhur, berakhlak mulia, sehat, terampil, patrioti k, ikhlas dan beramal shalih. Menegakkan ajaran Islam Ahlussunnah wal Jama’ah di dalam wadah Negara Kesatuan Republik Berperan secara akti f dan kriti s dalam pembangunan nasional demi terwujudnya cita-cita kemerdekaan Indonesia yang berkeadilan, berkemakmuran, berkemanusiaan dan bermartabat bagi seluruh rakyat Indonesia yang diridhoi Allah SWT. BAB IV KEDAULATAN Pasal 5 Kedaulatan Gerakan Pemuda Ansor berada di tangan anggota dan dilaksanakan sepenuhnya oleh Kongres. BAB V S I F A T Pasal 6 Gerakan Pemuda Ansor bersifat kepemudaan, kemasyarakatan, kebangsaan dan keagamaan yang berwatak kerakyatan. BAB VI U S A H A Pasal 7 Untuk mencapai tujuan, Gerakan Pemuda Ansor berusaha Meningkatkan kesadaran di kalangan pemuda Indonesia untuk memperjuangkan cita-cita Proklamasi Kemerdekaan dan memperjuangkan pengamalan ajaran Islam Ahlussunnah wal Jama’ah Mengembangkan kualitas sumber daya manusia melalui pendekatan keagamaan, kependidikan, kebudayaan, dan ilmu pengetahuan dan teknologi, sebagai wujud parti sipasi dalam pembangunan Meningkatkan kesadaran dan aktualisasi masyarakat sebagai upaya peningkatan kualitas kesehatan, ketahanan jasmani dan mental spiritual serta meningkatkan apresiasi terhadap seni dan budaya bangsa yang positi f serta ti dak bertentangan dengan syari’at Islam. Meningkatkan hubungan dan kerjasama dengan berbagai organisasi keagamaan, kebangsaan, kemasyarakatan, kepemudaan, profesi dan lembaga-lembaga lainnya baik di dalam negeri maupun di luar negeri. Mengembangkan kewirausahaan di kalangan pemuda baik secara individu maupun kelembagaan sebagai upaya peningkatan kesejahteraan anggota dan masyarakat. BAB VII A T R I B U T Pasal 8 Gerakan Pemuda Ansor mempunyai lambang, lagu dan atribut lainnya yang diatur dalam Peraturan Rumah Tangga. BAB VIII K E A N G G O T A A N Pasal 9 Setiap pemuda Indonesia yang beragama Islam, berusia 20 sampai dengan 40 tahun dan menyetujui Peraturan Dasar dan Peraturan Rumah Tangga Gerakan Pemuda Ansor, dapat diterima menjadi anggota Gerakan Pemuda Ansor. Tata cara penerimaan anggota diatur dalam Peraturan Rumah Tangga. BAB IX HAK DAN KEWAJIBAN ANGGOTA Pasal 10 Anggota Gerakan Pemuda Ansor mempunyai hak dan kewajiban yang diatur dalam Peraturan Rumah Tangga. BAB X TINGKAT, SUSUNAN DAN MASA KHIDMAT TINGKATAN KEPENGURUSAN Pasal 11 Tingkatan kepengurusan dalam organisasi Gerakan Pemuda Ansor terdiri dari Pimpinan Pusat adalah pengurus Gerakan Pemuda Ansor tingkat nasional berkedudukan di Ibukota Negara Republik Indonesia. Pimpinan Wilayah adalah pengurus Gerakan Pemuda Ansor ti ngkat Provinsi berkedudukan di Ibukota Pimpinan Cabang adalah pengurus Gerakan Pemuda Ansor ti ngkat kabupaten/kota yang berkedudukan di Ibukota Kabupaten/Kota atau gabungan kabupaten/kota atau daerah khusus yang memenuhi perti mbangan historis, geografis dan/atau pengembangan organisasi yang berkedudukan di tempat yang ditentukan. Pimpinan Anak Cabang adalah pengurus Gerakan Pemuda Ansor tingkat Kecamatan. Pimpinan Ranti ng adalah pengurus Gerakan Pemuda Ansor ti ngkat Desa/Kelurahan. SUSUNAN KEPENGURUSAN Pasal 12 Susunan Kepengurusan Pimpinan Organisasi Gerakan Pemuda Ansor diatur dalam Peraturan Rumah Tangga. MASA KHIDMAT Pasal 13 Masa khidmat Pimpinan Gerakan Pemuda Ansor diatur dalam Peraturan Rumah Tangga. BAB XI HAK DAN KEWAJIBAN PENGURUS Pasal 14 Hak dan kewajiban Pimpinan Gerakan Pemuda Ansor diatur dalam Peraturan Rumah Tangga. BAB XII PERMUSYAWARATAN Pasal 15 Bentuk permusyawaratan adalah rapat-rapat, konferensi-konferensi dan kongres. Jenis permusyawaratan diatur dalam Peraturan Rumah Tangga. BAB XIII KEUANGAN DAN KEPEMILIKAN Pasal 16 Keuangan organisasi didapat dari iuran anggota, sumbangan yang ti dak mengikat dan/atau usaha lain yang halal dan sah. Harta milik organisasi diperoleh dari jual beli, waqaf, hibah, sumbangan dan/atau peralihan hak lainnya. Pengelolaan aset dan hak milik yang bukan berupa uang dilakukan oleh pengurus sesuai dengan tingkatannya. Hal-hal yang menyangkut pengelolaan keuangan dan aset diatur dalam Peraturan Rumah Tangga. BAB XIV PEMBUBARAN ORGANISASI Pasal 17 Pembubaran organisasi hanya dapat dilakukan oleh Kongres yang khusus diadakan untuk itu, dengan ketentuan quorum dan pengambilan keputusan sebagaimana diatur dalam Peraturan Rumah Tangga. Tata cara pembubaran organisasi diatur dalam Peraturan Rumah Tangga. Kekayaan organisasi setelah organisasi dibubarkan diatur lebih lanjut oleh Kongres. BAB XV P E N U T U P Pasal 18 Segala sesuatu yang belum diatur dalam Peraturan Dasar ini akan diatur dalam Peraturan Rumah Tangga. Peraturan Dasar ini hanya dapat diubah oleh Kongres. Peraturan Dasar ini berlaku sejak tanggal ditetapkan. Ditetapkan di Yogyakarta Pada Tanggal 15 Safar 1437 H 27 November 2015 M 100% found this document useful 5 votes10K views32 pagesCopyright© © All Rights ReservedAvailable FormatsPDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?100% found this document useful 5 votes10K views32 pagesAd Art MuslimatJump to Page You are on page 1of 32 You're Reading a Free Preview Pages 8 to 19 are not shown in this preview. You're Reading a Free Preview Pages 24 to 29 are not shown in this preview. Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime. O livro ADSORÇÃO aspectos teóricos e aplicações ambientais pretende apresentar, de modo didático e compreensível, aspectos importantes no estudo de processos de separação por adsorção, desde os fundamentos do equilíbrio e da cinética nas partículas do adsorvente, passando pelos parâmetros importantes na dinâmica da adsorção em leito fixo. Dados experimentais obtidos em projetos do grupo de pesquisa do Laboratório de Análises de Traços LAT, vinculado ao Programa de Pós-Graduação em Engenharia Civil – Recursos Hídricos e Saneamento Ambiental da Universidade Federal do Ceará, são utilizados para ilustração e exemplificação dos itens abordados quando pertinente. Estes projetos de pesquisas vêm sendo desenvolvidos ao longo dos últimos quatorze anos 2000-2014, contando com a colaboração de inúmeros colegas pesquisadores, docentes, alunos de pós-graduação e alunos de iniciação científica. Após uma breve introdução capítulo 1, feita de modo a familiarizar o leitor com alguns aspectos importantes da adsorção, os capítulos 2 e 3 abordarão os pontos fundamentais do processo de adsorção, quais sejam os fenômenos relacionados com o equilíbrio e a cinética de adsorção em nível de partícula de adsorvente. Nestes capítulos, pretende-se abordar os diversos aspectos do equilíbrio mono e multi-componente. O capítulo 4 aborda os aspectos termodinâmicos no processo adsortivo. O capítulo 5 aborda a resistência à transferência de massa a partículas de adsorventes em leito fixo, seguindo- se de apresentação, no capítulo 6, dos métodos mais comumente utilizados em investigações experimentais, relacionando-os com parâmetros fundamentais e com análises estatísticas aplicadas aos cálculos dos parâmetros investigados no processo adsortivo capítulo 7. Finalmente, o capítulo 8 aborda as principais técnicas de caracterização dos materiais adsorventes. Espera-se que o leitor obtenha um conhecimento introdutório sobre os diversos aspectos da adsorção como fenômeno de separação. Uma vez que investigações de teorias e aplicações ambientais de processos adsortivos constituem área de estudos ampla e atual, consideramos que o conteúdo apresentado constitui obra de relevante interesse para o Departamento de Engenharia Hidráulica e Saneamento Ambiental, como para estudantes, pesquisadores e demais profissionais de áreas - uploaded by Carla B VidalAuthor contentAll figure content in this area was uploaded by Carla B VidalContent may be subject to copyright. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free A preview of the PDF is not available ... The temperature of 350 • C presented the highest potential for adsorption of F − ions, therefore, 350 • C was the temperature used in the other tests. The performance of the kinetic tests was based on the procedure described by Ref. [25]. The best conditions of pH and adsorbent mass were fixed to carry out the tests in which the potential for adsorption of the material was evaluated over time. ...... The studies of isotherms were based on the procedures described by Ref. [25] and by the procedures performed by Ref. [20]. In the isotherm experiment, the solution volume and adsorbent mass were fixed, varying the solute concentration. ...... According to Ref. [39]; the highest rate of adsorption occurs in the first minutes due to the high availability of active sites on the surface of the adsorbent, which are gradually occupied until reaching the equilibrium state. As the steady state occurred in about 10 min, it was decided to work with the time of 60 min in the other tests because, according to Ref. [25]; a contact time greater than the equilibrium time determined in the kinetics must be used in the other analyses. In the graphs obtained for pseudo-first and pseudo-second order Fig. S6, it is possible to notice that there was no significant difference in the predicted values at an initial concentration of 5 and 10 mg L − 1 , with a difference only in some predicted values obtained at an initial concentration of 20 mg L − 1 . ...The fluoride ion is commonly found in groundwater used for water supply and poses health risks when ingested in excess. Several treatments are studied for water defluoridation, with adsorption being one of the most used techniques. Activated alumina is an adsorbent that already has a potential for defluoridation, and can also be subjected to treatments such as impregnation of cations in order to improve its performance. Cerium is a rare earth that has affinity with fluoride. Thus, in this work, an activated alumina adsorbent impregnated with CeO2 was prepared and the defluoridation capacity in synthetic samples and groundwater samples was evaluated. To prepare the material, 10, 15, and 20% mass ratios and calcination temperature were tested. A response surface methodology was applied to determine the best conditions of fluoride removal for synthetic waters and groundwater samples, in addition to kinetic and isothermal tests. The characterization of activated alumina and activated alumina impregnated with cerium oxide was carried out in order to analyze changes in the material. The characterization of the material showed changes in the pore size, specific surface area, and pore volume, in addition to a good distribution of cerium oxide on the alumina surface. The adsorbent that showed the highest adsorption was prepared at a mass ratio of 20% cerium nitrate III and calcined at 350 °C. The best conditions of the experiment occurred at the central point, at pH 7 and dosage of adsorbent g L⁻¹ for synthetic sample. The isotherm that best represented the results obtained was that of Langmuir R² = to obtaining a maximum adsorption capacity Qmax of mg g⁻¹. The kinetic balance occurred in the first 10 minutes of contact, being best represented by the pseudo-second order model R² = The results show that adsorption with activated alumina impregnated with cerium oxide is efficient for defluoridation under laboratory conditions, and further studies with groundwater are needed to assess the influence of co-existing ions.... The relationship between the size of the adsorbate molecule with the pores can influence the diffusion mechanisms; in the case of macropores, size differences are favored, since the radius of the dye molecule is much smaller than the average pore size Nascimento et al., 2014. In the case of micropores, they are often attributed as the main contributors to the greater sorption capacity of small molecules, such as MB, which has a molecular diameter of nm. ...... It was possible to observe that agitation was the only statistically significant variable + so that the increase in agitation favors dye sorption. The agitation is a factor that interferes directly in the liquid-solid sorption Ruthven, 1984; the higher the speed with which the reactor is agitated, the higher the mass transfer rate and the lower the resistance that the MB molecules will find to move to the adsorbent surface; this behavior is expected since the mass transfer coefficient in the external film kg is the inverse of the resistance Cremasco, 2015;Nascimento et al., 2014. The other variables were not significant to increasing dye removal under the conditions of this study; however, this does not mean that they are not important. ...... A possible explanation for the higher speed observe k id for the first zone in Supplementary material Table S4 and adsorption rate may be due to the presence of available sites and some surface functional groups Feng et al., 2012, such as OH and NH 2 , revealed in the characterization of the adsorbent through the FTIR. Furthermore, it is known that the external mass transfer can be affected by concentration and agitation, so increasing the dye concentration was able to accelerate the diffusion to the solid surface Nascimento et al., 2014. Other factors that may have contributed to the increase in adsorption speed are the pH of the solution, the particle size, and the pore size distribution. ...A new adsorbent from Jerivá coconut a fruit native to the Atlantic Forest was developed through thermal and chemical activation with H3PO4. The characterization of activated carbon using SEM–EDS revealed an irregular and heterogeneous surface, with a surface area of 750 m² g⁻¹, while FTIR indicated the presence of functional groups. The adsorption kinetics was favorable, reaching equilibrium in 80 min, removing more than 99% of the initial concentration 100 mg L⁻¹ of methylene blue; the Avrami model had a better fit to the data. The sorption isotherms performed at four temperatures showed endothermic behavior, with a maximum adsorption capacity of mg g⁻¹, with adjustment to the Sips model. The mechanisms involved in dye adsorption were discussed and elucidated. The adsorbent was tested to remove the color of the real effluent from the textile industry, and the results showed discoloration superior to 93%, meeting international disposal limits. The results confirm the efficiency of the new adsorbent and the possibility of application in the treatment of textile effluents. Graphical abstract... where q e mg/g is the amount of dye adsorbed per mass unit of adsorbent, q max mg/g is the maximum adsorption capacity, K L Lg − 1 is the adsorbate-adsorbent interaction constant and C e is the adsorbed dye equilibrium concentration mg‧L − 1 . The salient features of the Langmuir model Nascimento et al., 2014 can also be accounted for by a dimensionless separation factor R L ...... The shapes of the Langmuir, Freundlich and Temkin isotherms are presented in Fig. 10, while the average over three adsorption times 40, 50 and 60 min c e and q e values, their standard deviations, linear and non-linear isotherm parameters are reported in Table 4. All three models show favourable shapes of the corresponding adsorption isotherm curve, justifying the considerable amount of dye retained per unit of mass of adsorbent Nascimento et al., 2014. ...... Nevertheless, n was found to be between 1 and 2 n = and n = for the non-linear and linear fit, respectively. The higher n is the lower 1/n is, the stronger the interaction between adsorbate and adsorbent Nascimento et al., 2014. Besides, the closer to zero 1/n is, the more heterogeneous the surface of the adsorbent Apostol et al., 2015. ...Renata de Sousa Corrêa B. A. M. FigueiraSimone QuarantaIn this study, bauxite washing residues mining tailings from the Brazilian Amazon region were explored as low-cost precursor for the preparation of a pyroaurite-like Mg-Fe-Al-NO3 layered double hydroxides LDH nanonoadsorbent. The synthesis was predicated on a simple co-precipitation approach in order to achieve a “low-end” adsorbing nanomaterial amenable to environmental remediation. The nanoadsorbent was structurally and morphologically characterized by X-ray diffraction XRD, infrared FTIR and Raman spectroscopy, scanning electron microscopy SEM, high resolution transmission electron microscopy HRTEM and specific surface area measurements BET method. The material was tested for erythrosine B removal from aqueous solutions. Effect of temperature, pH, contact time and initial dye concentration on the nanoadsorbent performances were also investigated. The LDH proved to be suitable for fast and efficient removal of erythrosine B. Indeed, almost complete dye adsorption on the nanostructured pyroaurite occurred in the first 20 min leading to an adsorption capacity qe equal to mg/g for a specific surface area of 81 m²/g. Kinetic experiments data were fitted with a pseudo-second order model resulting into R² equal to whereas calculated qe values depending on the initial dye concentration were very close to the experimental ones. Coefficients associated to Langmuir, Freundlich and Temkin isotherm models RL, n, and KT, respectively revealed a strong interaction affinity between the dye and the nanadsorbent allowing high amounts of erythrosine B to be retained on the LDH. Non-linear fits were found to describe more accurately the adsorption process than the corresponding linear regression procedures for every and each isotherm. Based on thermodynamic parameters, the adsorption process turned out to be spontaneous and endothermic in nature. As for temperature effects, dye removal rate percentage increased from 89% to 93% as the temperature was raised from 35 °C to 55 °C.... The search for alternatives to conventional methods that have low cost and high efficiency has boosted, in recent years, research on the use of different biosorbents in adsorption systems Hammouda et al., 2021. The adsorption method consists of the ability of certain solids to accumulate substances present in fluids, whether liquids or gases, so that a separation of the components of these fluids can occur Nascimento et al., 2014. ...... Adsorption has become one of the most popular methods for this purpose, gaining importance as a separation and purification process in recent decades, being able to adsorb up to 25 times its weight in oil and its derivatives Ferrão, 2005. The use of natural plant materials for adsorption is called biosorption Nascimento et al., 2014. ...Oil and derivatives leaks are growing concerns worldwide, as they harm the environment, the socio-economic sector, and human beings. Therefore, alternative, and sustainable ways, such as bioadsorption with vegetable fibers, have been studied to clean these oils and derivatives effectively and non-aggressively. In this work, a patent prospection was carried out in the Espacenet database and the National Institute of Industrial Property - INPI. The evolution, origin, and applications were analyzed, and the most used fibers in the patents were found. As a result, the first patent was filed in 1999, and the countries that filed the most patents were Japan 45%, Brazil 28%, and China 25%. It is also seen that the most used fibers are cotton and coconut due to their wide availability around the world. Therefore, the development of technologies that use vegetable fibers to clean spilled oil and derivatives has excellent potential since they are environmentally and economically favorable.... A Tabela 4 mostra os parâmetros extraídos dos procedimentos de cada tipo de ajuste para amostra estudada. Nascimento et al., 2014;Wang & Guo, 2020. A isoterma linear indica que a massa de VC retida por massa de SiO2-NM é proporcional à Ce, enquanto que a isoterma do tipo favorável mostra que a massa de VC retida por massa de SiO2-SDS é alta para um baixo valor de Ce Nascimento et al., 2014. ...... Nascimento et al., 2014;Wang & Guo, 2020. A isoterma linear indica que a massa de VC retida por massa de SiO2-NM é proporcional à Ce, enquanto que a isoterma do tipo favorável mostra que a massa de VC retida por massa de SiO2-SDS é alta para um baixo valor de Ce Nascimento et al., 2014. Na tabela 4, o valor da constante de Langmuir KL para SiO2-SDS foi maior do que para SiO2-NM. ...Efeito da modificação de um xerogel de sílica por dodecilsulfato de sódio para a adsorção do corante violeta cristal em meio aquoso Resumo O descarte incorreto de corantes tem sido uma das causas para a poluição de águas. Ações para reduzir estes impactos têm sido feitas, e uma alternativa é a adsorção de corantes em materiais à base de sílica como os xerogéis. Poucos relatos na literatura, entretanto, mostram a modificação de xerogéis à base de sílica usando tensoativos para adsorção de corantes. Neste trabalho, nós preparamos xerogéis à base de sílica SiO2 para explorar a influência da modificação da superfície com dodecilsulfato de sódio SDS na adsorção de um corante, violeta cristal VC, em água usando espectroscopia na região do ultra-violeta visível. As propriedades texturais dos xerogéis, SiO2 não modificado SiO2-NM e SiO2 modificado com SDS SiO2-SDS mostraram que as amostras são mesoporosas. As cargas superficiais para SiO2-NM e SiO2-SDS foram negativas nas condições experimentais usadas como mostrado pelos dados de pH no ponto de carga zero pH PCZ. A capacidade de adsorção de SiO2-SDS para VC foi superior àquela para SiO2-NM, com maior constante de velocidade para SiO2-SDS. Este comportamento foi atribuído às micelas de SDS formadas nos poros da sílica seca, sugerindo interações eletrostáticas entre as cabeças polares aniônicas das micelas e o VC catiônico. As cinéticas de adsorção foram melhores ajustadas pelo modelo de pseudo segunda-ordem. Os dados de equilíbrio foram melhores descritos pelo modelo de isoterma de Langmuir. Os valores de qm de VC para SiO2-SDS foram de 25,8 mg g −1 e 1,59 mg g −1 on SiO2-NM. Estes resultados são importantes para auxiliar no tratamento de efluentes industriais. Palavras-chave Violeta cristal; Corante; Adsorção; Xerogéis de sílica.... A partir das isotermas de adsorção, é possível obter informações a respeito do mecanismo e das propriedades da superfície do adsorvente em estudo Wang & Guo, 2020. A isoterma da figura 6A indica que o processo de adsorção para AM foi extremamente favorável e o processo de adsorção representado pela isoterma na figura 6B foi favorável Nascimento et al., 2014. Tais constatações indicam que a quantidade de AM adsorvido por massa de adsorvente foi alta, mesmo numa baixa concentração de sílica no equilíbrio. ...... Assim, esta menor eficiência para a amostra SiO2-A pode estar relacionada à uma superfície externa com poros relativamente pequenos, conforme resultados mostrados na figura 2B, fazendo com que a maioria dos seus sítios ativos esteja no interior dos poros e seja inacessível ao AM. Além disso, alguns fatores como impedimento estérico e exclusão por tamanhos também podem contribuir para este resultado conforme já relatado na literaturaHeister, 2016;Nascimento et al., 2014.Para ambos os xerogéis estudados aqui, o processo de adsorção para o modelo de Langmuir foi considerado favorável, de acordo com o parâmetro RL, denominado de fator de separação e obtido pela expressão 1/1+KLC0Hall et al., 1966. Os valores de RL ficaram entre 0,182-0,0116 para SiO2-A e 0,698-0,109 para SiO2-B, respectivamente. ...Neste trabalho, dois xerogéis de sílica foram preparados pelo processo sol-gel usando uma solução aquosa ácida e uma solução aquosa básica como catalisadores para cada material, nomeados como SiO2-A e SiO2-B, respectivamente. Corantes, como o azul de metileno AM, são contaminantes comuns presentes em águas residuais de indústrias têxteis e a busca ou aperfeiçoamento de processos capazes de reduzir esses danos via retenção destes poluentes, é de extrema importância. Esses xerogéis foram usados como adsorventes para a remoção de AM de soluções aquosas. Espectroscopia de absorção nas regiões do Ultra-Violeta e do visível foi usada para monitorar o processo de adsorção. A porosidade e a morfologia destes xerogéis foram estudadas usando isotermas de adsorção e de dessorção de N2 e Microscopia Eletrônica de Varredura MEV, respectivamente. Os dados experimentais mostraram que a adsorção de AM é maior em pH 9,0, para ambos os xerogéis, com uma alta performance para o xerogel SiO2-B. Estes resultados foram melhor ajustados ao modelo da isoterma de Langmuir, atingindo valores de massa máxima de adsorção de 50,6 mg g-1 e 8,24 mg g-1 de AM para SiO2-B e SiO2-A, respectivamente. As imagens de MEV mostraram que o xerogel SiO2-A possui uma superfície lisa, enquanto que SiO2-B tem uma morfologia rugosa e com aglomerados. Os dados de porosidade mostraram que esses xerogéis são mesoporosos. Nossos experimentos demonstraram que os xerogéis SiO2-A e SiO2-B poderiam ser usados em aplicações ambientais para a remoção de poluentes da água tais como Alípio Rodrigues SolanoAna Carolina Gomes de Albuquerque de FreitasAndreza Gonçalves FeitosaLeandro Marques CorreiaO ferro está entre os padrões de potabilidade da água estabelecidos pela Portaria do Ministério da Saúde nº limitado a estabelecido devido a problemas estéticos relacionados à presença de ferro na água e seu sabor. Os estados de oxidação do ferro são Fe+2 e Fe+3, e o íon ferroso Fe+2 é mais solúvel que o férrico Fe+3, embora substâncias não tóxicas resultem em vários problemas. Abastecimento público de água, principalmente para pessoas carentes que não têm recursos para tratar adequadamente suas casas. O objetivo do presente trabalho foi investigar a concentração total de ferro no abastecimento de água municipal localizado no bairro Riacho Doce na Cidade de Breves PA. As amostras foram preparadas e analisadas nas mesmas condições que as soluções de calibração duplicadas padrão. As análises da água foram realizadas pelo método de absorção atômica com chama, assim todas as amostras passaram por um procedimento de pré-tratamento para remoção de matéria orgânica, porém os resultados de todas as amostras estão fora dos padrões de qualidade estabelecidos pelos órgãos. Alguns são mais de 20 vezes o máximo, tornando a água imprópria tanto para consumo quanto para uso importância das questões ambientais tem chamado a atenção para os resíduos provenientes de industrias e devido à falta de aplicação para o aproveitamento desse material, torna-se necessário um direcionamento de aplicabilidade desse material como adsorventes, o que pode auxiliar no tratamento de efluentes industriais contendo substâncias químicas que podem ser prejudiciais ao meio ambiente. Diante do exposto, a presente pesquisa buscou avaliar a utilização do resíduo oriundo do processo de fabricação do silício metálico frente a remoção do corante verde malaquita em meio aquoso. Os parâmetros analisados foram granulometria, curva de calibração, ponto de carga de zero, cinética e equilíbrio de adsorção. As análises foram realizadas em duplicata e batelada, variando concentração do adsorvato e tempo de contato. Os dados cinéticos foram ajustados aos modelos teóricos de pseudoprimeira ordem, pseudosegunda ordem, Weber Morris e Elovich. O estudo de cinética de adsorção demostrou que o melhor ajuste e linearidade foi obtido para o modelo de pseudosegunda ordem, pois contém 97,7% de explicação da variabilidade total. Para as análises de equilíbrio observou-se que o processo de adsorção foi favorável e o melhor ajuste dos dados foi observado para a isoterma de Temkin, devido apresentar melhor capacidade de reproduzir os valores experimentais de adsorção, quando comparados com os dados experimentais, resultando em 94,4% de explicação. As análises e resultados obtidos neste estudo indicam que o resíduo utilizado apresenta característica potencial para ser utilizado como adsorvente do corante verde insertion of antibiotics in water resources results from anthropogenic sources; however, at residual concentrations, they characterize potential risks to the ecosystem, such as the emergence of multi-resistant bacteria. It is necessary to develop technologies to provide sustainable solutions for low- and middle-income countries. Thus, the present study aims to evaluate the ability to remove the antibiotic ciprofloxacin CPX with a biosorbent produced with pecan shells PSB. The PSB structure was determined by scanning electron microscopy and spectroscopy in the infrared region by Fourier Transform. For adsorption assays, solutions of 10 mg L−1 of CPX were used. The results show that the process reaches equilibrium at 240 min, and follows the pseudo-second order model kinetic and the Freundlich equilibrium model. The increase in temperature and the pH variation of the solution strongly influence the process. In general, the adsorption of CPX using PS is a potential method for treating water and contaminated effluents, as well as being a low-cost method; this is because it uses a byproduct from the agricultural industry that results in a reduction of approximately 60% of the antibiotic load contained in the liquid C. S. Evangelista Sonia Denise Ferreira RochaThe water reuse in mineral processing as well as the quality of hydric bodies that receive the effluents can be benefited with the removal of etheramines. In this study, synthetic effluents with etheramines EDA were treated by adsorption, in batch and in a fixed bed column, using Luffa cylindrica. The biosorbent was washed in three cross-current steps of 60 min. The increase in pH from to provided a small increase in the EDA amount adsorbed, but a subsequent rise to slightly impacted the adsorption. At equilibrium, the adsorption capacity in TOC total organic carbon was mg/g Ci = 50 mg/l and mg/g Ci = 200 mg/l and the kinetics was represented by a pseudo-second-order model. Based on determination coefficients, the Freundlich, Redlich-Peterson, and Sips isotherms were similar with adequate fits. In a column of d = 13 mm and h = 25 cm, the breakthrough curves were represented by the Yan model. At pH and 26 °C, the effects of bed height 5, 10, 15, and 20 cm, feed flow rates and ml/min, and initial EDA concentrations of 50 and 150 mg/l on adsorption were evaluated. The column tends to a fast exhaustion at higher application rates ml/ however, there was a greater stability using a lower one ml/ The shortest exhaustion time was 60 min for hL = 10 cm and superficial application rate of ml/ and the longest time was 360 min for the lowest superficial application rate ml/ From the results, it can be inferred that the column adsorption of etheramines by Luffa cylindrica presents high potential for use in the treatment of liquid effluents containing residual concentrations of EDA. Graphical AbstractJohn A. CornellInspired by the author's bestselling advanced book on the topic, A Primer on Experiments with Mixtures provides an introductory presentation of the key principles behind experimenting with mixtures. Outlining useful techniques through an applied approach with examples from real research situations, the book supplies a comprehensive discussion of how to design and set up basic mixture experiments, then analyze the data and draw inferences from results. Drawing from his extensive experience teaching the topic at various levels, the author presents the mixture experiments in an easy-to-follow manner that is void of unnecessary formulas and theory. Succinct presentations explore key methods and techniques for carrying out basic mixture experiments, including Designs and models for exploring the entire simplex factor space, with coverage of simplex-lattice and simplex-centroid designs, canonical polynomials, the plotting of individual residuals, and axial designs Multiple constraints on the component proportions in the form of lower and/or upper bounds, introducing L-Pseudocomponents, multicomponent constraints, and multiple lattice designs for major and minor component classifications Techniques for analyzing mixture data such as model reduction and screening components, as well as additional topics such as measuring the leverage of certain design points Models containing ratios of the components, Cox's mixture polynomials, and the fitting of a slack variable model A review of least squares and the analysis of variance for fitting data Each chapter concludes with a summary and appendices with details on the technical aspects of the material. Throughout the book, exercise sets with selected answers allow readers to test their comprehension of the material, and References and Recommended Reading sections outline further resources for study of the presented topics. A Primer on Experiments with Mixtures is an excellent book for one-semester courses on mixture designs and can also serve as a supplement for design of experiments courses at the upper-undergraduate and graduate levels. It is also a suitable reference for practitioners and researchers who have an interest in experiments with mixtures and would like to learn more about the related mixture designs and models. PROPOSAL KONFERENSI PAC GP ANSOR KEC. KEDU Sekretariat Jl. Paraan Kedu Km. 03 Condong Mojotengah Kedu Temanggung konferensi PAC GP Ansor Kec. KEDU pendahuluan Gerakan Pemuda Ansor sejak didirikan 1934 di Banyuwangi Jawa Timur, telah menunjukkan eksistensinya dalam berbagai aspek kehidupan bangsa. GP Ansor yang bersifat keagamaan, kepemudaan, kemasyarakatan dan kebangsaan memiliki tanggungjawab moral yang kuat untuk selalu menghadirkan perubahan serta mendorong tumbuhnya gerakan demokrasi yang tidak hanya memberikan kebebasan bagi masyarakat untuk berserikat dan menyuarakan aspirasinya, tetapi juga dapat mendukung lahirnya manajemen pemerintah yang lebih baik dan bersih, pelayanan publik yang lebih prima dan reformasi semua aspek kehidupan kebangsaan untuk Indonesia yang lebih baik. Ikhtiar untuk memperbaiki diri secara kelembagaan dan penguatan SDM Kader, juga berupaya memberikan pelayanan yang lebih baik pada masyarakat, terus dilaksanakan oleh PAC GP Ansor secara berkelanjutan. Terlihat dari implementasi agenda program PAC GP Ansor masa khidmat 2015-2018 yang masih berhubungan erat dengan agenda sebelumnya yang difokuskan pada tiga hal mendasar yaitu Revitalisasi Nilai dan Tradisi, Penguatan Sistem Kaderisasi, Pemberdayaan Potensi Kader. Agenda tersebut sebagai wujud komitmen dan peran GP Ansor dalam berkhidmat untuk kemandirian NKRI menuju terwujudnya masyarakat yang demokratis, adil, makmur dan sejahtera berdasarkan ajaran Islam Ahlussunnah waljama’ah. “Siapa yang mau mengurus NU, saya anggap ia santriku. Siapa yang jadi santriku, saya doakan husnul khotimah. Beserta anak cucunya.” KH. Hasyim Asy’ari konferensi PAC GP Ansor Kec. KEDU Nama Nama kegiatan ini adalah “ Konferensi PAC Kecamatan Kedu “ Landasan Pelaksanaan Konferensi XV GP Ansor berdasarkan ketentuan organisasi, khususnya  AD/ART Nahdlatul Ulama’  PD/PRT Gerakan Pemuda Ansor  Peraturan Organisasi Tujuan Tujuan pelaksanaan Konferensi XV GP Ansor adalah sebagai berikut  Menilai pertanggungjawaban PAC GP Ansor masa khidmat 2011-2016  Menetapkan program umum organisasi masa khidmat 2018-2021  Memilih Pengurus Anak Cabang Gerakan Pemuda Ansor Kecamatan Kedu masa khidmat 2015-2021 waktu & tempat Konferensi PAC GP Ansor Kec. Kedu akan dilaksanakan pada  Hari Jumat 22 Tanggal September  2015 Tempat Gedung MWC NU Kedu  Jl. Paraan Kedu Km. 03 Condong Mojotengah Kedu Temanggung konferensi PAC GP Ansor Kec. KEDU Kegiatan Kegiatan Konferensi PAC GP Ansor dilaksanakan pada tanggal 22 September 2018 Peserta Konferensi Konferensi XV GP Ansor diikuti oleh sekitar 3000 orang, terdiri dari  3 orang utusan Pengurus Ranting PAC GP Ansor Kec. Kedu   Pengurus PAC GP Ansor Kec. Kedu Peninjau dan undangan yang ditentukan oleh PAC GP Ansor Kec. Kedu Pelaksana Konferensi Kegiatan Konferensi ini dilaksanakan oleh Pimpinan Anak Cabang Gerakan Pemuda Ansor dengan membentuk kepanitiaan secara kolektif yang terdiri dari Pengurus PAC GP Ansor Kec. Kedu dan Pengurus Ranting PAC GP Ansor Kec. Kedu. Panitia Konferensi Susunan Panitia Konferensi PAC GP Ansor Kec. Kedu sebagaimana terlampir. Jadwal Konferensi Jadwal seluruh kegiatan PAC GP Ansor Kec. Kedu sebagaimana terlampir. konferensi PAC GP Ansor Kec. KEDU Sumber Dana Kegiatan Konferensi ini memerlukan anggaran dana untuk membiayai kebutuhan sebagaimana rincian terlampir. Kebutuhan anggaran yang dimaksud akan dipenuhi dengan sumber dana yang terdiri dari  Kas PAC GP Ansor Kec. Kedu   Dukungan dari instansi pemerintah dan swasta Sponsorship Penutup Demikian proposal ini kami buat, untuk dijadikan acuan dalam pengelolaan kegiatan selanjutnya. Mudah-mudahan pelaksanaan Konferensi PAC GP Ansor Kec. Kedu dapat berjalan lancar dan memberikan manfaat terhadap kehidupan bangsa dan negara khusunya bagi perkembangan GP Ansor di kecamatan Kedu. Kedu, 14 September 2018 Panitia Konferensi PAC GP Ansor Kec. Kedu Ketua Sekretaris Widodo, S. Pd As’ad Hanif, S. Kom Mengetahui, Ketua PAC GP Ansor Kec. Kedu Sam Fery Baihaki, S. Pd konferensi PAC GP Ansor Kec. KEDU Panitia Konferensi PANITIA PENYELENGGARA Ketua Widodo, S. Pd Wakil Ketua Wahyudi Sekretaris As’ad Hanif Wakil Sekretaris Hedri Bendahara Ihsan Wakil Bendahara Imam Bidang-bidang 1. Acara Sam Fery Baihaki 2. Dokumentasi Yoko 3. Perlengkapan Sarwadi 4. Humas Bejo 5. Penggalian Dana 1. Sofan Sofiyan 2. Talmizun konferensi PAC GP Ansor Kec. KEDU Jadwal Konferensi HARI/ TGL Jum’at 22/09/2018 WAKTU – – – AGENDA      1   – –    Registrasi Peserta Persiapan Pembukaan Pembukaan Lagu Indonesia Raya Mars GP Ansor Laporan Ketua Panitia Konferensi Sidang Pleno I Pembahasan Tata tertib Kongres dan Pemilihan Pimpinan Sidang Sidang Pleno II Laporan Pertanggungjawaban PAC GP Ansor masa khidmat Sidang-Sidang Komisi Komisi A Organisasi PD/PRT Komisi B Program Kerja Komisi C Rekomendasi Komisi D Bahtsul Masail Istirahat Sidang Pleno III Pembahasan dan Penetapan Hasil Sidang Komisi Sidang Pleno IV Pembahasan Tata Tertib Pemilihan Ketua PAC GP Ansor Kec. Kedu Masa Khidmat 2018-2021 dan Demisioner PAC PP GP Ansor Kec. Kedu Masa Khidmat 2011-2018 Sidang Pleno V Pemilihan Ketua Umum PP GP Ansor Masa Khidmat 20182021 dan Pemilihan Tim Formatur Penutupan konferensi PAC GP Ansor Kec. KEDU Anggaran biaya No. URAIAN JUMLAH A B KESEKRETARIATAN PERSIDANGAN Rp Rp C STIKER Rp D E PERLENGKAPAN & DEKORASI KONSUMSI Rp Rp Rp TOTAL Terbilang Dua Juta Lima Puluh Ribu Rupiah